Blog Mabsus Abu Fatih

31 Desember 2016

Dengan Ucapan Ini, Orang Tua Bisa Membunuh Masa Depan Anak

“Dasar anak bodoh!”, “Dasar Nakal!”, “Anak Bandel!” adalah beberapa ucapan yang sering keluar dari mulut orang kepada anak-anak mereka. Dengan begitu mudahnya ucapan sumpah serapah itu terhambur hanya karena permintaan yang tidak dipenuhi, atau karena "kenakalan" anak yang sudah sering dilakukannya, atau bisa jadi sekedar untuk melampiaskan emosi orang tua. Padahal, ucapan-ucapan tersebut sangat berbahaya bagi sang anak, karena bisa membunuh masa depan anak!! Tidak percaya?


Perhatikan hadits Nabi Muhammad SAW dalam Shahih Muslim No. 3009 dari Jabir r.a berikut. Disebutkan ada seorang laki-laki berkata kepada untanya, “Hai (unta), semoga Allah melaknat kamu!” Mendengar hal itu, RasuluLlah SAW berkata, “Siapa itu yang melaknat untanya?" ”Lelaki itu menjawab, “Saya, wahai RasuluLlah!” Beliau SAW berkata, “Turunlah dari unta itu! Jangan sekali-kali engkau menyertai kami dengan unta yang telah dilaknat. Jangan kalian mendoakan kejelekan untuk diri, anak-anak dan harta kalian. Kalau ditakdirkan bertepatan dengan waktu dikabulkannya doa, niscaya doa tersebut akan dikabulkan Allah.”

Bayangkan jika saat orang tua mengatakan kepada anaknya dengan ucapan atau sumpah serapah yang buruk di atas dan bertepatan dengan waktu dikabulkannya doa, bukankah ini sama saja dengan orang tua telah menjadikan anaknya bodoh, nakal atau bandel? Bukankah pula berarti orang tua telah merusak masa depan anak?! 

Oleh karena itu, wajib kiranya bagi orang tua untuk menahan diri dari mengucapkan kata-kata buruk di saat emosi memuncak. Dan hendaklah orang tua belajar untuk menahan dari amarah yang membinasakan tersebut. 

Namun, bukankah kita manusia biasa yang tidak memiliki kesabaran sebagaimana para Nabi dan Rosul? Bagaimana mungkin kita terus menerus menahan emosi kita? dan sampai kapan?. JIka itu pertanyaannya maka cobalah 3 langkah berikut:

Pertama, ikuti petunjuk Nabi dalam menahan amarah seperti: 
1. Membaca Taawudz yaitu membaca Audzubillahi minasyaitonirrojim (As-Shahihah, No. 1367), 
2. Mengambil posisi yang lebih rendah, (Jika marah dalam keadaan berdiri, maka duduk, jika masih belum reda, maka tidurlah (HR. Ahmad 21348) 
3. Mengingat hadits Nabi "Jangan marah, bagimu surga" (HR. Thabrani, Shahih At-Targhib No. 2749)

Kedua, ingatlah dampak lebih buruk akibat ucapan tersebut. Siapkah di masa mendatang mendengar anak kita terjerat kasus kenakalan remaja, atau kasus kriminalitas?. Dan bisa jadi mereka menjadi jahat dan nakal karena ucapan kita kepada anak di masa kecilnya?

Ketiga, jika kedua hal tersebut tetap tidak bisa membuat emosi orang tua mereda. Maka lampiaskanlah emosi anda dengan mengatakan kepada anak ucapan-ucapan yang bisa meredakan emosi. Namun, bukan dengan ucapan-ucapan yang buruk melainkan dengan ucapan yang baik. "Dasar anak Pintar", "Dasar anak Sholeh", "Dasar anak ganteng". Itu beberapa ungkapan yang yang kami ucapkan jika terpaksa harus marah atau emosi. Disamping bisa menyalurkan emosi, tapi tidak berbahaya bagi anak. Mau dicoba? Silkahkan. Dan jangan lupa sebarkan artikel ini. Semoga menjadi amal sholeh kita semua. [] Mabsus Abu Fatih

gbr : pendidikankarakter.com

Share:

0 comments:

Posting Komentar

Terima kasih berkenan memberikan komentar

CARI ARTIKEL

Postingan Populer