Video seorang wanita non Muslim membawa anjing ke dalam masjid menjadi viral di dunia Maya. Pada video tersebut nampak sang wanita sengaja membawa anjing masuk ke dalam masjid. Saat ditegur oleh seorang pria yang kemungkinannya adalah pengurus masjid, sang wanita malah marah-marah. Bukan hanya itu sang wanita pun enggan melepaskan alas kaki di dalam masjid.
Kejadian tersebut sontak membuat kaum muslimin marah. Karena dianggap melecehkan atau setidaknya tidak menghormati masjid yang seharusbya dimuliakan atau minimal dihormati. Bahkan Artis Deddy Corbuzier pun angkat bicara menanggapi hal ini. Dalam kanal YouTubenya Deddy Corbuzier yang belum lama masuk Islam menyatakan bangga dengan sikap umat Islam atas peristiwa tersebut. Kenapa? Karena sang anjing tidak dipukul atau dianiaya saat mengusir anjing dari dalam masjid. Hanya ucapan huss... Huss... Untuk mengusir sang anjing. Karena menurutnya umat Islam tahu yang salah bukannya sang anjing melainkan sang wanita.
Berbeda dengan Deddy Corbuzier, ada dari komponen umat yang justru menyalahkan sikap sebagian kaum muslimin dan pengurus masjid atas sikapnya tersebut. Namun anehnya mereka yang menyalahkan dan seolah membela atau memaklumi insiden tersebut lebih fokus menyoroti dari sisi anjingnya semata.
Perdebatan akan peristiwa tersebut banyak terjadi di sosial Media. Saya sendiri ikut terlibat di dalamnya. Boleh jadi, pembaca juga ada yang ikut terlibat pada perdebatan tersebut.
Untuk mengakhiri perdebatan tersebut, saya ingin mengajak pembaca berlogika sederhana. Coba kita bayangkan jika tiba-tiba ada seorang wanita masuk ke dalam rumah kita, sepatu yang dikenakan pun tidak dilepas, sambil teriak-teriak pula. Pada saat yang sama sang wanita membawa karung yang berisi sampah dan meletakan seenaknya saja di ruang tamu kita. Saat diminta keluar dan membawa keluar sampahnya, dia malah muter-muter di dalam rumah kita sambil terus teriak-teriak.
Atas kejadian tersebut, kemudian tada yang komentar membela atas sikap sang pemilik rumah. Katanya tidak semua sampah itu buruk. Sampah juga ada di hotel bahkan Istana negara. Sampah bisa didaur ulang dan alasan-alasan lainnya.
Seperti itulah orang yang sibuk cari dalil menyalahkan pihak masjid / menyalahkan netizen dan memaklumi peristiwa wanita non muslim beralas sepatu memasuki masjid sambil membawa anjing. Mereka yang membela sibuk mencari dalil ketidaknajisan anjing, perselisihan ulama atas anjing, foto anjing di Makkah, dlsb. Dikira cerdas, padahal tidak nyambung. Lah wong yang disoal wanita yang marah-marah di masjid, tidak lepas alas kaki dan bawa anjing, malah cari dalil anjing semata. Itupun yang diperselisihkan. Sementara sang Ibu yang tdk beralas kaki dan teriak di masjid tidak disinggung. Jelas pembelaan yang salah fokus dan salah sasaran.
Semoga tulisan ini mengakhiri diskusi masalah wanita Non Muslim yang membawa anjing ke dalam masjid. Setidaknya untuk saya pribadi.
Semoga kita termasuk orang-orang cinta kepada Islam dan cinta terhadap simbol Islam semisal masjid.
Tangerang - Banten, 05 Juli 2019
Mabsus Abu Fatih
0 comments:
Posting Komentar
Terima kasih berkenan memberikan komentar