Viral aplikasi FaceApp yang mampu memprediksi foto seseorang entah itu mundur ke belakang ( lebih muda) ataukah maju ke depan beberapa tahun. Jadi jika kita berusia 40 tahunan, maka kita bisa mengira gambaran usia saat kita muda seumuran 20 tahunan dan memprediksi foto kita seusia kita pada posisi 60 tahun.
Karena kemampuan itulah aplikasi tersebut menjadi viral. Siapa coba yang nggak penasaran dengan wajah kita 20 tahun lalu seperti apa. Atau prediksi wajah kita 20 tahun ke depan seperti apa. Kemungkinan besar penasaran. Kalau saya tidak penasaran karena punya foto 20 tahun lalu. :) Adapun foto 20 mendatang sudah otomatis tua dan keriput. Itupun jika tidak mati duluan sebelum usia 60 tahun.
Alasan yang menjadi viral adalah dari sisi hukum menggunakannya. Ada yang berpendapat bahwa menggunakan aplikasi FaceApp termasuk tindak keharaman dengan tiga alasan :
Pertama, termasuk tashwir atau melukis makhluk bernyawa
Kedua, termasuk bentuk kebohongan karena hasil prediksi tidak sama dengan realita
Ketiga, disamakan bertanya ke dukun kala memprediksi wajah di masa mendatang
Sementara pihak yang membolehkan menyatakan bahwa aplikasi faceApp hanyalah merupakan perangkat lunak prediksi sebagai hasil algoritme deep learning, maka tentu berlebihan untuk menyamakan itu seperti tebakan dukun ramal, yang sama sekali tidak menggunakan dasar ilmiah, tetapi bisikan jin atau khayalan belaka.
Dengan alasan tersebut, maka menggunakan aplikasi faceApp yang merupakan produk teknologi 4.0, yaitu kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) tidaklah haram.
Ikut pendapat yang mana? Kembali kepada diri masing-masing
Yang jelas bagi saya pribadi, tidak punya hajat untuk menggunakan aplikasi tersebut. Saya lebih aman tidak menggunakan aplikasi tersebut demi menghindari khilaf. Toh saya sudah punya foto 20 tahun lalu baik berupa foto pribadi saya atau foto anak saya. Bukankah anak cerminan bapaknya.
Adapun foto presiksi saya 20 tahun ke depan tidak mau ambil pusing dan penasaran. Usia nyampe saja belum tentu. Mending prediksi amal apa yang kita siapkan untuk 20 tahun ke depan atau 40 tahun ke depan. Yaitu saat saat sudah menjadi bangkai yang terkubur di dalam tanah dan dilupakan manusia.
Betul?
Tangerang, 01 Juni 2020
Mabsus Abu Fatih
Catatan : Foto kecil pojok kiri adalah foto anak saya saat ini. Bukan hasil aplikasi FaceApp.
Karena kemampuan itulah aplikasi tersebut menjadi viral. Siapa coba yang nggak penasaran dengan wajah kita 20 tahun lalu seperti apa. Atau prediksi wajah kita 20 tahun ke depan seperti apa. Kemungkinan besar penasaran. Kalau saya tidak penasaran karena punya foto 20 tahun lalu. :) Adapun foto 20 mendatang sudah otomatis tua dan keriput. Itupun jika tidak mati duluan sebelum usia 60 tahun.
Alasan yang menjadi viral adalah dari sisi hukum menggunakannya. Ada yang berpendapat bahwa menggunakan aplikasi FaceApp termasuk tindak keharaman dengan tiga alasan :
Pertama, termasuk tashwir atau melukis makhluk bernyawa
Kedua, termasuk bentuk kebohongan karena hasil prediksi tidak sama dengan realita
Ketiga, disamakan bertanya ke dukun kala memprediksi wajah di masa mendatang
Sementara pihak yang membolehkan menyatakan bahwa aplikasi faceApp hanyalah merupakan perangkat lunak prediksi sebagai hasil algoritme deep learning, maka tentu berlebihan untuk menyamakan itu seperti tebakan dukun ramal, yang sama sekali tidak menggunakan dasar ilmiah, tetapi bisikan jin atau khayalan belaka.
Dengan alasan tersebut, maka menggunakan aplikasi faceApp yang merupakan produk teknologi 4.0, yaitu kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) tidaklah haram.
Ikut pendapat yang mana? Kembali kepada diri masing-masing
Yang jelas bagi saya pribadi, tidak punya hajat untuk menggunakan aplikasi tersebut. Saya lebih aman tidak menggunakan aplikasi tersebut demi menghindari khilaf. Toh saya sudah punya foto 20 tahun lalu baik berupa foto pribadi saya atau foto anak saya. Bukankah anak cerminan bapaknya.
Adapun foto presiksi saya 20 tahun ke depan tidak mau ambil pusing dan penasaran. Usia nyampe saja belum tentu. Mending prediksi amal apa yang kita siapkan untuk 20 tahun ke depan atau 40 tahun ke depan. Yaitu saat saat sudah menjadi bangkai yang terkubur di dalam tanah dan dilupakan manusia.
Betul?
Tangerang, 01 Juni 2020
Mabsus Abu Fatih
Catatan : Foto kecil pojok kiri adalah foto anak saya saat ini. Bukan hasil aplikasi FaceApp.