Blog Mabsus Abu Fatih

11 Desember 2016

Asal-usul al-Burdah Karya al-Bushiri

Kasidah Burdah sangat terkenal di kalangan kaum muslimin. Tidak terkecuali di Indonesia. Al-Burdah yang dalam bahasa Indonesia berarti mantel merupakan sebuah antologi[1]karya al-Bushiri. Dengan kecanggihan teknologi dan multimedia saat ini, kita bisa menikmat sajian indah al-Burdah melalui Youtube maupun aplikasi android. Berkaitan nama al-Burdah, ada satu peristiwa luar biasa yang melatarbelakangi al-Bushiri menulis al-Burdah. Apa latar belakangnya? Anak-sholeh.com menulisnya untuk pembaca yang budiman.


Namun, sebelum menceritakan asal-usul pemberian nama al-Burdah, perlu kiranya diperkenalkan dahulu siapa gerangan al-Bushiri. Nama lengkap beliau adalah Syarafuddin Muhammad al-Bushiri seorang penyair Arab yang berasal dari Barbar, Afrika Utara. Beliau lahir di Mesir sekitar tahun 1212. Beliau pernah tinggal lama di Darussalam kemudian di Hijaz. Busiri kemudian meninggal pada tahun 1294 di Iskandariyah. Beliau menjadi terkenal lantaran karyanya yang diberi nama al-Burdah yang beliau tulis di Mekah al-Mukarromah.

Pada mulanya beliau menderita penyakit lumpuh. Dalam tidur beliau bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad yang datang dan menyelimutinya dengan mantelnya (burdah). Bushiripun terkejut, bangun dan melompat, sehingga ketika itu juga konon ia sembuh dari kelumpuhannya. Allahu Akbar. Lalu ia menulis puisinya yang luar biasa itu, lembut dan mengharukan, sebagai dedikasi dan eulogi kepada Nabi Muhammad SAW[2]. Allahumma Sholli ‘ala Sayyidina Muhammad!.  

Ya Allah, izinkan kami bertemu dengan RosuluLlah SAW dalam mimpi-mimpi kami sebagaimana RosuluLlah hadir dalam mimpinya al-Bushiri. Amin ya Robbal ‘alamiin.


Al-Faqir IlaLlah wa ila Syafa’atirosulihi.


Mabsus Abu Fatih




[1] Antologi : n Kumpulan karya tulis pilihan dari seorang atau beberapa orang pengarang. (KBBI versi Android keluaran QTmedia)
[2] Lihat catatan kaki buku Sejarah Muhammad karya Muhammad Husain Haekal yang diterjemahkan oleh Ali Audah terbitan Litera AntarNusa cetakan ke-39 (2010) hal. Xxxiv (kata pengantar)
Share:

0 comments:

Posting Komentar

Terima kasih berkenan memberikan komentar

CARI ARTIKEL

Postingan Populer