Blog Mabsus Abu Fatih

25 Juni 2016

Motivasi Anak Yatim

Ramadhan hari ke-7 tahun ini, bertepatan dengan tgl 12 Juni 2016 merupakan momentum yang sangat spesial bagi saya. Kenapa? Karena pada tanggal tersebut mendapatkan kehormatan untuk mengisi training motivasi dan muhasabah pada acara "Buka Bersama dan Santunan anak Yatim" yang diselenggarakan oleh rekan-rekan Mahasiswa semester VI, FAI Universitas Muhammadiyah Tangerang. 

Acara bertertempat di Aula Yayasan ar-Riyadul Jannah, Poris Gaga, Kota Tangerang. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat atas amal sholeh panitia dan donatur yang telah menyisihkan hartanya pada agenda tersebut.


Di hadapan para mahiswa, perwakilan dosen dan anak-anak yatim tersebut, saya menyampaikan materi “Mengukir Sejarah Emas dengan CINTA”. CINTA yang dimaksud dimaksud dalam judul bukanlah cinta dalam artian kasih sayang sebagaimana tersebut dalam kamus. Cinta yang dimaksud adalah singkatan dari kelima tips yang saya sajika untuk menjadi generasi pengukir sejarah. Kelima tips tersebut adalah CerdasImanNafisyah IslamiyahTekad kuat dan Allah sebagai sandaran. Disingkat dengan kata CINTA, harapannya bisa diingat oleh peserta usai acara.

Untuk menjadi generasi pengukir sejarah emas, setidaknya harus memiliki keCerdasan, keImanan yang lurus, Nafsiyah Islamiyah (Pola Sikap Islami) serta Tekad yang kuat. Keempat point tersebut kiranya terlalu panjang jika harus disampaikan dalam tulisan singkat ini. Apalagi beberapa selingan video yang ditampilkan untuk menguatkan pesan serta mengatasi kejenuhan dan kebosanan tidak bisa diterjemahkan dengan kata-kata.

Saat menjelaskan tips terakhir menjadi generasi emas pengukir sejarah yaitu tips agar Allah dijadikan sebagai sandaran, sekaligus motivasi khusus untuk anak-anak yatim, saya tampilkan slide berisi 8 nama tokoh besar pengukir sejarah emas, yaitu : al-Imam as-Syafi'i, al-Imam Ahmad bin Hanbal, al-Imam Suyuthi, al-Imam Ibnu Hajar al-Asqolani, al-Imam Bukhori, al-Imam Ibnul Jauzi, serta sahabat yang mulia yaitu Abu Hurairah.  Tidak ketinggalan pula saya cantumkan nama manusia terhebat sepanjang sejarah yaitu Rosulullah Muhammad SAW. 

Kepada peserta, saya tanyakan "Apakah kalian mengenal kedelapan tokoh ini?" mereka menjawab "Kenal". 
"Apakah mereka tokoh-tokoh hebat" saya tanya lebih lanjut. 
Merekapun menjawab "Ya". 
"Dan ketahuilah, bahwa kedelapan tokoh hebat tersebut di atas, semuanya adalah Yatim?!" Saya angkat semangat mereka. 
"Hadirin, semestinya bukan anak yatim yang minder dengan kita yang orang tuanya utuh. Tapi, kitalah semestinya yang minder dan hormat kepada anak yatim. Kenapa? Karena manusia terbaik yang pernah terlahir kemuka bumi yaitu Rasulullah Muhammad SAW adalah anak yatim. Dari sisi ini, anak yatim lebih mirip dengan Rosulullah dibandingkan kita. Inilah kelebihan anak yatim. Anak yatim bisa mengukir sejarah selama mereka bersandar kepada Allah SWT" Menutup rangkaian motivasi. Acarapun kemudian ditutup dengan Buka bersama, sholat maghrib dan muhasabah. 

Sesi Muhasabah
Entah, apakah peserta termotivasi atau tidak. Dan sejauh mana termotivasinya, hanya mereka dan Allah saja yang tahu. Namun, di antara yang hadir di ruangan tersebut, barangkali yang paling termotivasi adalah saya sendiri. Bukan karena terbawa materi yang disampaikan. Namun, saya termotivasi justru oleh sambutan pengurus yayasan yang telah berjuang dengan segenap daya upaya untuk mengurusi anak-anak yatim tersebut hingga banyak di antara anak yatim yang bisa melanjutkan ke perguruan tinggi.  Semoga Allah subhanahu wa ta'ala membalas amal sholeh pendiri yayasan. 

Pada satu kesempatan yang langka tersebut, saya pun mendekat kepada pendiri yayasan. Dengan penuh ta'dzim dan suara lirih saya meminta doa beliau agar bisa mengikuti langkah beliau dikemudian hari, langkah untuk bisa menyantuni anak-anak yatim. Semoga dikabulkan oleh Allah SWT. 

Tangerang, 25 Juni 2016 (25 Ramadhan 1437 H)

Mabsus Abu Fatih

Share:

0 comments:

Posting Komentar

Terima kasih berkenan memberikan komentar

CARI ARTIKEL

Postingan Populer