Blog Mabsus Abu Fatih

21 Agustus 2017

Pentingnya Mempelajari Siroh Nabawiyyah

Pentingnya Siroh Nabawiyah
Mempelajari siroh  nabawiyah merupakan perkara yang penting. Ada sebagaian ulama yang menyatakan bahwa siroh merupakan salah satu perkara terpenting dalam agama. Ada juga yang menyatakan bahwa mengabaikan siroh akan menjadi sebab kerusakan umat islam. Bahkan ada yang menganggap bahwa menjaga siroh sama dengan menjaga agama. Berikut ini beberapa pendapat ulama yang menyatakan pentingnya siroh nabawiyah.
Dr. Muhammad Rawas Qal’ahji dalam Syakhshiyah Muhammad SAW menyampaikan,
“Meneladani dan terikat dengan sirah ini merupakan bukti kecintaan hamba kepada Allah. Cinta kepada Allah menuntut hamba –yang menjadikan sirah Rasul sebagai teladan- agar terikat dengannya.”[1]
Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani dalam Syakshsiyah Islam Jilid I menyampaikan, "Sirah merupakan perkara terpenting yang harus diperhatikan oleh kaum Muslim, karena mencakup pemberitaan tentang perbuatan, perkataan, diam serta sifat-sifat Rasul. Semuanya merupakan tasyri’ sebagaimana al-Quran. Sirah merupakan salah satu materi tasyri’. Sirah merupakan bagian dari hadits, dan apa saja yang shahih dalam sirah Nabi saw, baik secara riwayat ataupun dirayah dianggap sebagai dalil syara’, karena termasuk bagian dari sunnah."
Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah mengindikasikan bahwa pengabaian terhadap siroh nabawiyyah akan menjadi sebab kerusakan umat. Dalam Kelengkapan Tarikh Rasulullah beliau menyampaikan, "Umat sekarang ini sudah enggan mempelajari sirah Nabi. Orang yang membuka pintu ilmu untuk mempelajari hal ini juga sudah hampir tidak ada. Akibatnya, posisi ilmu bermanfaat dan yang dapat menjamin kebahagiaan jugah sudah disisihkan ke sudut-sudut kehidupan, sehingga tidak lagi perlu untuk diperhitungkan. Lisan seorang ulama sudah penuh dengan kepalsuan yang dirancang untuk menguasai orang-orang yang bodoh. Di mana-mana terjadi penyimpangan"[3]
Prof. Dr. Syamsul Nizar, M.A dan Dr. Zainal Effendi Hasibuan, M.A., dalam Hadis Tarbawi menyampaikan, “Kajian tentang profil Rasulullah sebagai pendidik ideal merupakan kajian yang sangat urgen untuk dikaji. Hal tersebut disebabkan posisi pendidik dalam pengelolaan dan pengembangan pendidikan berada di garda terdepan. Tanpa keberadaan pendidik, proses  pendidikan tidak berarti apa-apa. Untuk mewujudkan pendidik profesional berdasarkan ruh-Islam, perlu melihat sisi kehidupan atau profil Rasulullah ke atas muka bumi adalah sebagai uswat al-hasanat dan rahmat lil-‘alamin.[4]
Semoga pandangan para ulama tersebut di atas, memberikan motivasi bagi kita untuk giat dan peduli mempelajari siroh nabawiyah.

Tangerang, 21 Agustus 2017

Mabsus Abu Fatih


[1] Dr. Muhammad Rawwas Qal’ahji, Syakhshiyah Muhammad SAW, Penerjemah Uwais al_qarni, (Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 2013), hal. 2
[2] TTaqiyuddin an-Nabhani, Syakhshiyah Islam Jilid I, Penerjemah Zakia Ahmad, Lc, (Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 2003), hal. 494
[3] Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Kelengkapan Tarikh RasuluLlah, (Jakarta: Pustaka al-kautsar, 2013), hal. 11
[4] Syamsul Nizar dan Zainal Effendi Hasibuan, Hadis Tarbawi, (Jakarta: Kalam Mulia ), hal. vii

Share:

0 comments:

Posting Komentar

Terima kasih berkenan memberikan komentar

CARI ARTIKEL

Postingan Populer